Prabumulih, Laparta News - Ratusan massa yang tergabung dari berbagai aliansi melakukan unjuk rasa di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Prabumulih. Ratusan massa ini merasa kecewa dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada, red) yang diindikasikan terdapat kecurangan. Massa pun mendesak agar KPU segera dibubarkan.
Ratusan massa yang terbakar emosi mencoba menerobos barikade polisi yang melakukan pengamanan penuh di kantor KPU Prabumulih. Untuk menghindari terjadinya bentrokan dan aksi anarkis, petugas pun langsung mengevakuasi petugas KPU keluar dari gedung kantor KPU.
Berkat kesigapan petugas pengamanan dari Polres Prabumulih yang dibantu oleh TNI, Dishub dan Linmas, aksi massa pun dapat diredam. Massa pun akhirnya kemudian bubar setelah diberikan pengarahan oleh pihak pengamanan.
Aksi demo yang dilakukan oleh ratusan massa ini merupakan bentuk simulasi kegiatan pengamanan pilkada 2018. Kegiatan simulasi digelar Selasa (16/1) di hotel Grand Nikita Prabumulih.
Kapolres Prabumulih AKBP Andes Purwanti SE melalui Kabag Ops Kompol Zaian mengatakan, kegiatan simulasi yang dilakukan bertujuan untuk mengasah kemampuan personel dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Terutama dalam hal pelaksanaan pengamanan Pilkada Prabumulih.
"Kita ingin berikan pengamanan penuh untuk pilkada ini. Jangan sampai dalam pengamanan nanti kita kecolongan dengan hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Zaian, usai kegiatan simulasi.
Lebih lanjut Zaian mengatakan, untuk meningkatkan pengamanan tersebut pihaknya menerjunkan sebanyak 352 personil Polres Prabumulih. Kekuatan pengamanan pun juga turut dibantu oleh TNI, Dishub dan Linmas.
"Kami harapkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama menciptakan Pilkada 2018 berjalan aman dan kondusif," pungkasnya. (LN 01)
0 Komentar