Rumah tempat kelahiran Pahlawan Nasional dr AK Gani yang berada di Kampung Lerang, Jorong Palembayan Tangah, Nagari Ampek Koto, Kabupaten Agam |
Agam, Laparta News - Sebagian orang mungkin mengira Adenan Kapau Gani atau yang biasa dikenal dr AK Gani adalah Pahlawan Nasional yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan. Namun pada kenyataannya AK Gani merupakan putra daerah yang berasal dari Padang, Sumatera Barat.
Hal itu diketahui dari rumah bersejarah yang menjadi saksi bisu tempat kelahiran AK Gani. Hanya saja rumah tersebut selama ini luput dari perhatian pemerintah, sehingga rumah itu dibiarkan terbengkalai.
Namun, saat ini rumah tersebut mulai dilakukan pemugaran oleh Pemerintah Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Bertempat di Kampung Lerang, Jorong Palembayan Tangah, Nagari Ampek Koto, rumah tempat kelahiran AK Gani ini nantinya akan dipercantik dan dijadikan sebagai tempat wisata bersejarah seperti rumah kelahiran pahlawan nasional asal Sumbar lainnya yakni Buya Hamka yang berada di Kampung Muaro Pauh, Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
Kondisi rumah yang sudah mulai usang dimakan usia itu sebelumnya dihuni keluarga miskin yang berasal dari wilayah tersebut. Selain lapuk dinding rumah yang terbuat dari papan itu juga sudah banyak yang keropos. Kaca jendela banyak yang pecah, bahkan kondisi rumah terlihat tidak terawat, kumuh dan nyaris rubuh.
dr AK Gani |
Dilansir dari harianhaluan.com pemugaran rumah bersejarah itu berdasarkan keinginan masyarakat setempat. Karena rumah tersebut adalah tempat kelahiran seorang tokoh nasional yang menjadi peninggalan bersejarah.
"Lalu kita membicarakanya dengan Pemda Agam, ternyata mendapat respon sehingga sekarang sedang dilakukan pemugaran. Ke depan juga akan dibangun patung atau tugu dan akan dijadikan objek wisata sejarah. Masyarakat sangat berterima kasih kepada Pemda Agam dengan adanya pemugaran itu," ungkap anggota DPRD Agam asal Palambayan Tangah, AR Yutinof.
Dilihat dari sejarahnya, A.K Gani, lahir 16 September 1905, wafat pada 23 Desember 1968. Dia peserta dan donatur Kongres Pemuda 1928, Residen Palembang pertama, Gubernur Sumatera Selatan pertama, Wakil Menteri Pertahanan Sumatera, Menteri Kemakmuran, dan Wakil Perdana Menteri RI pertama. A.K Gani juga berkiprah dalam perintisan pembangunan Jembatan Ampera, Pupuk Pusri, dan pabrik ban.
Adenan Kapau Gani lahir di Lerang Palembayan Tangah Kenagarian Ampek Koto Kecamatan Palembayan (40 km dari Kota Bukittinggi). Ayahnya Abdul Gani Sutan Mangkuto seorang guru yang mengajar di Kapau berasal dari Sungai Taleh Nagari Baringin Palembayan, ibunya Siti Robayah dari Palembayan Tangah. A.K Gani merupakan anak kedua dari 5 orang bersaudara.
Namun A.K Gani menjadi Pahlawan Nasional diusulkan oleh masyarakat Sumatra Selatan/Palembang, karena semasa hidupnya dia lama berkiprah di provinsi tersebut. Gelar Pahlawan Nasional A.K Gani tertuang melalui Keputusan Presiden Nomor 66/2007TK.
Menurut cerita sejumlah orang tua-tua di Palembayan, tampilan fisik A.K Gani meyakinkan sekali, handsome, ganteng, tinggi semampai, berhidung mancung dengan rambut ikal disisir belah tengah.
Dia pernah menjadi bintang film sebagai pemeran utama dalam film berjudul Asmara Moerni tahun 1941 dengan lawan main aktris Djoewariah. Namun dia sekali itu saja bermain film, dia lebih banyak menekuni profesi sebagai dokter.
Keluarga A.K Gani banyak yang tinggal di perantauan, sekitar 5 tahun lalu rumah kelahiranya masih ditunggui salah seorang kerabat dekatnya. Namun sejak kerabatnya meninggal rumah itu ditinggali orang sekampungya. Semasa masih memegang jabatan penting di pemerintahan A.K Gani juga pernah pulang kampung.
Sebagai pejuang A.K Gani seorang pemberani dan egaliter, tidak takut menerima ancaman, tidak risih berbicara dan bergaul dengan siapapun termasuk dengan Bung Karno, tidak gentar menghadapi gertakan tentara Belanda.
Suatu ketika A.K Gani pernah digertak Kapten Raymond Westerling komandan APRA yang terkenal ganas.
”Saya Westerling, juga dikenal sebagai de Turk!”
“Saya Gani, juga dikenal sebagai penyelundup terbesar di Indonesia!” balas A.K Gani.
Memang A.K Gani seorang penyelundup benaran untuk menyelamatkan Indonesia dari kehancuran ekonomi serta bencana kelaparan akibat embargo ekonomi yang dilakukan Belanda pada awal kemerdekaan.
Gani menyelundupkan minyak mentah dan hasilnya untuk membiayai birokrasi pemerintahan, termasuk melengkapi senjata militer. Selain itu menyelundupkan aneka hasil bumi ke Singapura, seperti karet untuk kemudian ditukar dengan amuninisi, tekstil dan obat-obatan. Dia juga pernah menyelundupkan emas dan perak sumbangan dari rakyat Indonesia ke luar negeri untuk kemudian ditukar dengan bahan makanan dan senjata. (LN 01/red)
0 Komentar