Jubir GTP2 Covid-19 Agam, Khasman Zaini |
AGAM, LapartaNews - Setelah menjalani rangkaian pemeriksaan swab tes terhadap petugas Labor Puskesmas Lubuk Basung diketahui 1 diantara 100 sample swab dinyatakan positif covid-19. Satu kasus positif covid-19 tersebut merupakan Bidan Desa inisial BP, sedangkan 99 lainnya dinyatakan negatif.
Swab tes itu dilakukan berdasarkan hasil tracking petugas puskesmas berinisial WF yang sebelumnya dinyatakan positif covid-19. Seluruh sampel swab yang diambil kemudian dikirim ke Labor Biomedik Unand Padang untuk diperiksa hasilnya.
"Satu orang yang dinyatakan positif telah diisolasi ke Karantina Sumatera Barat di Padang Besi dan 99 orang lagi dinyatakan negatif. Dengan demikian seluruh petugas di Puskesmas Lubuk Basung tidak perlu cemas lagi," ujar Jubir GTP2 Covid-19 Agam, Khasman Zaini, Senin (11/5)
Dilain itu, para petugas kesehatan di Puskesmas Puskesmas Tilatang Kamang dan Biaro yang merupakan hasil tracking kasus PDP berinisial AG asal Koto Baru, Baso juga telah keluar hasil swabnya dengan hasil negatif.
"Saat ini kita masih menunggu penuntasan hasil swab terhadap Puskesmas Baso dan Lasi. Mudah-mudahan keluar dalam waktu dekat ini," ujarnya.
Dengan itu, tiga puskesmas di Agam diantaranya, Lubuk Basung, Tilatang Kamang dan Biaro yang sebelum ini melaksanakan pelayanan terbatas sambil menunggu hasil swab petugasnya, kini sudah dapat beroperasi kembali seperti biasa.
"Sedangkan Puskesmas Baso dan Lasi diperkirakan masih melaksanakan pelayanan terbatas sampai dua hari kedepan sambil menunggu hasil swab petugasnya keluar secara tuntas," ungkapnya.
Dijelaskan, pelaksanan layanan terbatas yang dilaksanakan oleh beberapa Puskesmas yang anggotanya terpapar Covid-19 beberapa hari yang lalu, hanya difokuskan untuk melayani pasien yang betul-betul mendesak untuk dilayani, seperti kecelakaan, melahirkan dan kondisi darurat lainnya.
Pelayanan dilaksanakan di UGD masing-masing puskesmas. Petugas medis yang melayani pasien pun dilengkapi dengan APD Level III.
"Jadi kita tidak pernah menutup total pelayanan puskesmas namun hanya membatasi. Langkah ini perlu diambil untuk menjaga supaya tidak terjadi penularan COVID-19 di puskesmas yang anggotanya terpapar positif COVID-19," tuturnya. (AL)
0 Komentar