Agam, LapartaNews-Pemerintah Kabupaten Agam, melakukan monitoring kesiapan pelaksanaan belajar tatap muka di era tatanan normal baru produktif dan aman (TNBPAC) ke sejumlah sekolah di Kabupaten Agam, Senin (20/7).
Pada tim II yang dipimpin Wakil Bupati Agam Trinda Farhan Satria meninjau MTsN 3 Agam dan Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Taman Raya Balingka, SMPN 1 IV Koto, SDN 21 Koto Tuo dan SMAN 1 IV Koto.
Turut mendampingi wabup, Staf Ahli Bupati Isman Imran, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Syahrial, Kepala BPBD Agam Lutfi, Kadis Sosial Rahmi Artati, Kadis Perhubungan Dandi Pribadi dan pejabat Dinas Kesehatan.
Wakil Bupati Agam, Trinda Farhan Satria, mengatakan tujuan monitoring guna memantau sejauhmana persiapan sekolah untuk melakukan belajar tatap muka di tengah pandemi Covid-19.
“Dasarnya adalah surat keputusan bersama 4 Menteri Nomor 01/KN/2020, 516 TAHUN 2020, 0.01/Menkes/363/2020 dan 440-882 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada tahun Ajaran 2020/2021 dan tahun akademik 2020/2021 di masa pandemi Covid-19,” ujar wabup.
Menurutnya, setiap sekolah diminta menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Seperti menyediakan fasilitas cuci tangan, alat pengecek suhu tubuh, memakai masker serta penerapan physical distancing.
Pada kesempatan itu, wabup berharap orang tua juga ikut andil dalam menyiapkan siswa agar benar-benar dapat melaksanakan protokol kesehatan, sehingga siswa dan guru terhindar dari penularan covid-19 tersebut.
“Syarat sekolah tatap muka, juga harus ada komitmen bersama dari orangtua. Apakah anak-anak sudah siap untuk belajar di sekolah,” ujar Trinda.
Terkait masalah pelaksanaan protokol kesehatan, tambah wabup, sebenarnya merupakan hal yang tidak terlalu rumit untuk dilaksanakan. Hanya saja, jelasnya, mungkin karena baru dilakukan dan belum terbiasa.
“Protokol kesehatan itu bukan hal yang aneh. Seperti memakai masker dan mencuci tangan itu adalah salah satu bagian menjaga kesehatan kita,” jelas wabup.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Syahrial, mengutarakan, setelah dilakukan monitoring lapangan ini, nantinya akan menjadi bahan dasar untuk rapat koordinasi kepala daerah di tingkat provinsi, tentang kesiapan sekolah untuk belajar tatap muka.
Ia menjelaskan, untuk melakukan monitoring ini, Pemkab Agam membentuk 4 tim. Tim satu dipimpin Bupati Agam, tim dua, wakil bupati, tim tiga sekretaris daerah dan tim empat Ketua DPRD Agam.
“Jadwalnya selama empat hari (20-23 Juli) di 16 kecamatan,” tambahnya. (AL)
0 Komentar