Tanjung Enim,Lapartanews-Siapa yang tak kenal Jamur Tiram? Salah satu jenis jamur yang cukup digemari masyarakat Indonesia karena cita rasanya yang gurih, kenyal, serta memiliki kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan. Masyarakat umumnya mengolah jamur tiram menjadi beragam macam olahan menu masakan, seperti tumis dan aneka menu lainnya.
Jamur tiram umumnya tumbuh subur pada tempat dengan ketinggian 700-800 meter dari permukaan laut. Pada ketinggian ini iklim yang ada sangat tepat mendukung pertumbuhannya. Tetapi bukan berarti pada dataran yang rendah jamur tak bisa tumbuh. Yang terpenting jamur-jamur ini mendapatkan suhu dan kelembaban yang sesuai dengan kebutuhannya.
Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan; menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) yang dimiliki oleh CSR PT Pamapersada Nusantara (PAMA) Site Tanjung Enim diketahui bahwa permintaan jamur tiram harian mencapai 70-80 Kg/hari untuk wilayah Kecamatan Lawang Kidul dan Kecamatan Muara Enim. Hasil social mapping pada tahun 2015, terdapat 23 (dua puluh tiga) UMKM Jamur Tiram tingkat pemula yang rata-rata produksi hariannya hanya mencapai 1-3 Kg/hari. Menurut pedagang, pemenuhan demand jamur tiram dipenuhi dari Lampung. Ketimpangan antara supply dan demand menjadikan jamur tiram memiliki potensi pasar yang sangat besar untuk dikembangkan. Disamping itu harga jual jamur tiram di Muara Enim yang dapat mencapai Rp. 25.000/Kg membuat jamur tiram semakin menggiurkan untuk dikembangkan. Hal tersebut yang melatarbelakangi CSR PAMA Site Tanjung Enim untuk berkomitmen membina dan memandirikan UMKM Jamur Tiram untuk mengambil peluang pasar serta meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pembinaan UMKM Jamur Tiram binaan CSR PAMA Site Tanjung Enim dilakukan melalui Lembaga Pengembangan Bisnis PAMA Kite Gale (LPB PAKIGA). Peran LPB PAKIGA dalam membina UMKM meliputi memberikan pelatihan, pendampingan, fasilitasi akses pemasaran, dan membantu untuk memfasilitasi akses ke lembaga pembiayaan. Pelatihan pertama yang pertama diberikan kepada UMKM Jamur Tiram adalah budidaya jamur tiram dengan instruktur dari Media Agro Merapi, Pusat Pengembangan & Pelatihan Agribisnis Jamur Yogyakarta. Selanjutnya UMKM dikirim ke Cianjur untuk bencmark ke CV Assa Agro Lestari selama satu minggu. Dalam bencmark tersebut UMKM diberikan pelatihan terkait dengan cara budidaya jamur tiram meliputi pembuatan bibit baik secara manual mapun kultur jaringan. Selanjutnya UMKM Jamur Tiram kembali diajak bechmark ke Rumah Jamur di Bandung untuk belajar tentang nilai tambah jamur tiram dengan cara mengaolah jamur menjadi produk olahan seperti bakso, katsu, siomay, nugget, dan lain sebagainya.
Disamping itu, CSR PAMA Site Tanjung Enim memfasilitasi pertemuan rutin bulanan, pendampingan, dan assesment. Pertemuan rutin bulanan ini dilakukan agar UMKM dapat melakukan sharing-sharing ilmu, kendala yang dihadapi baik budidaya maupun pemasaran. Dalam forum tersebut UMKM jamur tiram saling bertukar informasi sesama UMKM. Pendampingan dilakukan oleh CSR PAMA untuk memastikan usaha yang dilakukan oleh UMKM berjalan dengan baik. Selanjutnya assesment dilakukan sebagai bentuk evaluasi program pembinaan kemandirian UMKM. Kemandirian ini dinilai dari keberlangsungan usaha, manajemen usaha, keberlanjutan usaha, finansial, serta tanggung jawab sosial dan lingkungan yang dilakukan oleh UMKM.
Salah satu UMKM Jamur Tiram yang status kelasnya mandiri adalah Ibu Sri Hastuti. Ibu Sri Hastuti awalnya merupakan UMKM Jamur Tiram kelas pemula. Namun dengan ketekunan dan implementasi program pembinaan UMKM yang dilakukan oleh CSR PAMA melalui pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi akses pasar sehingga Ibu Sri Hastuti mampu naik kelas menjadi UMKM Mandiri.
Ibu Sri Hastuti dengan usaha jamur tiram yang digelutinya mampu menyekolahkan kedua anaknya. Anak pertama telah lulus dari bangku kuliah dari salah satu universitas di Malang, saat ini telah bekerja di salah satu perusahaan BUMN. Sementara anak kedua sedang berada dibangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Muara Enim. Ibu Sri Hastuti mengucapkan rasa terima kasih atas dukungan dan pembinaan yang dilakukan CSR PAMA Site Tanjung Enim dari kurun waktu tahun 2016 sampai dengan saat ini.
Tak hanya sekedar berwirausaha, CSR PAMA mendorong UMKM binaanya untuk menjalankan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan. UMKM Jamur Tiram binaan CSR PAMA Site Tanjung Enim didorong untuk menjalankan bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan cara membagikan ilmunya sebagai instruktur pelatihan wirausaha jamur tiram bagi masyarakat dan UMKM pemula yang ingin belajar wirausaha jamur tiram.
UMKM Jamur Tiram binaan CSR PAMA juga telah diundang oleh beberapa instansi untuk menjadi narasumber dan membagikan ilmunya, antara lain: TP PKK Kabupaten Empat Lawang, SMKN 2 Muara Enim, dan TP PKK Desa Lubuk Empelas. Selain itu, UMKM Jamur Tiram juga telah menjadi tempat benchmark wirausaha jamur tiram di Kabupaten Muara Enim. Beberapa komunitas maupun instansi seperti Perhimpunan Tani HKTI Kab. Muara Enim dan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Serasan ikut belajar wirausaha jamur tiram dari UMKM Jamur Tiram binaan CSR PAMA.
Model program pembinaan kemandirian UMKM seperti ini juga dilaksanakan di seluruh Site PT Pamapersada Nusantara.(Ya2N)
0 Komentar