Tanjung Enim,LapartaNews-Fungsi pohon untuk planet bumi ini berkisar dari penyimpanan karbon dan konservasi tanah hingga regulasi siklus air, serta filter polusi udara.Tanpa pohon,daerah tentu akan menjadi lebih kering dan lebih rentan terhadap kekeringan ekstrem.Ketika hujan datang, banjir pun akan berpotensi menjadi bencana.
Dalam skala global, pohon memerangi pemanasan yang disebabkan oleh perubahan iklim dengan menyimpan karbon dibatangnya, dan menghilangkan karbon dioksida dari atmosfer.
Karena fungsinya itu, maka penebangan pohon juga ada aturan dan ketentuan hukum yang berlaku, termasuk menebangi pohon yang tumbuh di dalam kota, yang tentunya akan menimbulkan dampak bagi lingkungan sekitar, diantaranya, pertama : berkurangnya pasokan udara bersih, sekaligus hilangnya penyaring debu akibat polusi udara, dan akibatnya menimbulkan gangguan kesehatan; Kedua, ketika pohon ditebang, sumber penyerapan dan penyimpanan air menghilang, dan akhirnya berpotensi menimbulkan banjir disekitar, khususnya ketika musim hujan tiba.
Ketiga, Ketika musim kemarau tiba, pohon yang digunakan untuk menyimpan air tidak ada lagi, akibatnya tanah menjadi kering, dan lingkungan menjadi gersang, suhu udarapun akan semakin nyelekit.
Dalam pantauan awak media dan masyarakat, kondisi penebangan pohon-pohon tersebut terlihat terjadi di kota batubara Tanjung Enim, pada hari Jum’at (08/10), dengan pengawasan Kepala UPT Dishub Lawang Kidul Adil Makmur yang turun bersama anggotanya untuk mengatur lalu lintas, juga terlihat pengawas dari pihak PT. Bukit Asam Heri, serta Bhabinkamtibmas Kelurahan Pasar Amri, dan Babinsa Lekson, termasuk pihak kontraktor pelaksananya.
Saat dibincangi media, Pengawas dari PTBA, Heri mengatakan bahwa penebangan pohon-pohon disepanjang jalan Bedeng Kaca tersebut tidak lain untuk pelebaran jalan kearah Plaza Saringan atau Pasar Trdisional.
“Tentunya nanti akan kita tata, kemudian kita percantik, sehingga lingkungan disini terlihat indah dan lebih rapi, ini semua untuk mendukung Tanjung Enim Kota Wisata. Nanti kalau sudah selesai pedestrian ini, akan kita tata ulang, dan diberi pot bunga hias, agar lebih cantik dan indah yang selama ini terlihat sempit dan kumuh,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kepala UPT Dishub Lawang Kidul, Adil Makmur. “Progres yang dilaksanakan PTBA ini tentu kita apresiasi dan support. Kita akan turunkan staf Dishub untuk membantu mengatur lalu lintas, sehingga kemacetan tidak terjadi. Kita bersinergi dengan pihak PTBA dan Bhabinkamtibmas serta Babinsa Kelurahan Pasar Tanjung Enim,” jelas Adil.
Menebang Harus Ada Ijin
Ketika dikonfirmasi, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muara Enim, Kurmin menyampaikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP), Pasal 14, Ayat 3, bahwa Penebangan pohon di RTHKP Publik dibatasi secara ketat dan harus seizin Kepala Daerah.
Menurut Kurmin, pohon sangat penting manfaatnya. Pohon-pohon itu tidak boleh sembarang ditebang, dan boleh dirapikan.
“Untuk apa maksud penebangan pohon tersebut, karena RTHKP itu berperan sebagai paru-paru kota, mendatangkan oksigen, mencegah banjir, dan menyerap debu,” terang Kurmin.
Idealnya Dirapihkan, Tidak Perlu Ditebang
Atas kondisi tersebut, Ketua Paguyuban Masyarakat Tanjung Enim (PMTE), Bagus SK menyampaikan tanggapannya.
“Penebangan pohon tentunya tidak bisa semaunya. Ada aturannya, karena menyangkut aspek hajat kehidupan di masa depan. Fungsinya sebagai paru-paru kota, filter polusi, penyerap debu, mencegah banjir, dan perindang lingkungan, apalagi di daerah tambang seperti Tanjung Enim ini. Alasan pelebaran jalan untuk penataan tortoar/pedestrian di kawasan Bedeng Kaca, idealnya tidak harus dengan penebangan pohon-pohon yang ada, cukup dirapihkan, karena fungsinya tersebut, apalagi pohon-pohon tesebut sudah mermbawa kemanfaatan bagi lingkungan sekitar. Dikatakan, nanti akan digantikan dengan bunga hias di dalam pot, tentunya memprihatinkan. Tanjung Enim sebagai kota batubara tentunya lebih membutuhkan pohon-pohon rindang, daripada bunga-bunga hias dalam pot. Ironis pemikiran seperti itu,” ujar Bagus.
Dia menambahkan, penebangan pohon Ini jangan dianggap persoalan sepele, ini pesoalan lingkungan dan masa depan. Pembangunan dan penataan kota tidak selalu harus membabat habis pohon-pohon yang sudah puluhan tahun ditanam, dengan fungsinya jelas untuk kehidupan masa depan. Mari membangun dengan berwawasan lingkungan.Ya, suhu Tanjung Enim, sebagai daerah tambang batubara, bisa semakin nyelekit udaranya, dengan penebangan pohon-pohon besarnya itu,” tandas Bagus SK sambil mengingatkan dengan prihatin.(Ya2n/tim)
0 Komentar