Prabumulih, LapartaNews - Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Prabumulih menggelar acara debat ke dua pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih di Hotel South Sumatera Senin, (11/11/2024).
Acara debat calon Walikota dan Wakil Walikota Prabumulih tersebut disiarkan secara langsung di TVRI Sumsel dan media sosial KPU Prabumulih.
Debat kedua ini mempertemukan paslon nomor urut 1, Arlan dan Franky (dengan nama kampanye “LAKY”), paslon nomor urut 2, Fikri dan Syamdakir (dengan nama kampanye “Ber_FIKIR”), serta paslon nomor urut 3, Ngesti dan Amin (dengan nama kampanye “Ber-GEMA”). Ketiga paslon ini bersaing untuk merebut simpati masyarakat dalam pemilihan kepala daerah yang dijadwalkan berlangsung pada 27 November 2024.
Acara ini menjadi kesempatan penting bagi ketiga paslon untuk memaparkan program-program unggulan mereka dan meyakinkan masyarakat tentang komitmen mereka untuk membangun Prabumulih.
Hadir dalam acara debat tersebut, Ketua KPU Prabumulih Marta Dinata,SST beserta jajarannya, Pj Wali Kota Prabumulih, H.Elman ST MM, Kapolres Prabumulih, AKBP Endro Aribowo SIk, Ketua Bawaslu, Afan Sira Oktrisma, Kajari Prabumulih, Khristiya Lutfiasandhi,SH.MH, Ketua DPRD H Deni Victoria,SH.MSi, dan Komisioner KPU Provinsi Sumsel serta tamu undangan lainnya.
Debat dimulai dengan penyerahan pertanyaan dari tim perumus kepada KPU Prabumulih. Setiap Paslon diberikan kesempatan untuk memaparkan visi, misi, dan program kerja mereka, yang dilanjutkan dengan sesi tanya jawab serta adu argumen.
Arlan-Franky, paslon nomor urut 1, membuka sesi debat dengan memperkenalkan delapan program strategis mereka yang ditujukan untuk membawa perubahan signifikan bagi masyarakat Prabumulih. Program mereka mencakup peningkatan gizi dan pendidikan gratis, kenaikan honor untuk perangkat RT/RW, peningkatan pelayanan kesehatan, penyediaan ambulans di kelurahan dan desa, serta dukungan untuk pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Arlan, yang didampingi oleh Franky, menyatakan bahwa mereka berkomitmen untuk menciptakan “Prabumulih Makmur dan Sejahtera (MAS)” guna mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh warga Kota Nanas.
Selanjutnya, Fikri dan Syamdakir, Paslon nomor urut 2, menyampaikan visi dan misi mereka yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat serta pemerataan pembangunan. Paslon ini dengan slogan “Prabumulih Berkualitas, Mandiri, dan Sejahtera".
Fikri menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal dan rencana untuk menarik investasi ke Prabumulih sebagai salah satu prioritas utama mereka. Mereka juga mengusulkan program pendidikan gratis serta pemberian beasiswa, yang diyakini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Prabumulih.
“Kami ingin membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat, menciptakan kota yang maju dan berdaya saing tinggi,” tandas Fikri.
Paslon nomor urut 3, Ngesti dan Amin, menyoroti program-program yang bertujuan untuk melanjutkan serta meningkatkan 11 program yang sebelumnya telah diimplementasikan. Mereka menyampaikan komitmen untuk menciptakan “Prabumulih Prima, Berkualitas, dan Berkelanjutan” dengan program pemberdayaan masyarakat serta perlindungan bagi perempuan dan anak di kota ini.
Menurut mereka, program-program yang ada saat ini sudah cukup baik, dan mereka berencana untuk melanjutkannya dengan penambahan program baru yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ketua KPU Prabumulih, Marta Dinata, SST menyatakan, bahwa debat ini adalah ajang strategis bagi para calon untuk mendalami dan memaparkan visi, misi, serta program kerja yang telah mereka susun.
“Dengan adanya debat ini, kami berharap masyarakat bisa lebih memahami program-program dari tiap Paslon dan siap menentukan pilihannya di hari pencoblosan nanti,” ujar Marta.
Ia berharap, melalui debat kedua ini, masyarakat dapat semakin memahami kualitas serta visi-misi dari masing-masing pasangan calon. Acara debat publik ini diadakan sebagai bagian dari upaya KPUD untuk mengedukasi masyarakat agar menggunakan hak pilih mereka dengan bijaksana, memilih berdasarkan program yang sesuai dengan harapan dan kebutuhan kota.
"Partisipasi masyarakat dalam menyimak dan memahami visi-misi calon sangat penting agar pemilihan kepala daerah di Prabumulih dapat menghasilkan pemimpin yang diharapkan masyarakat," ungkapnya.(ADV)
0 Komentar